Monday, January 3, 2011

TOPOLOGI JARINGAN


Pendahuluan

Saat ini komputer bukan hanya perangkat yang beridiri secara tunggal, untuk keperluan akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain, komputer bekerja pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung. Lebih jauh, setelah adanya internet, saat ini, jaringan bukan hanya untuk sekedar menghubungkan komputer-komputer pada area yang terbatas, tapi jaringan telah berkembang menjadi level yang lebih tinggi, yaitu memungkinkan komputer menjadi perangkat yang dapat menghubungkan pada dua tempat yang berjarak jauh, maupun sebagai media pertukaran informasi. Dalam jaringan, terjadi transfer data antar komputer, sehingga tasks yang dijalankan sangat tergantung pada hal ini. Setiap komputer yang ada dalam jaringan saling terhubung dengan suatu pola hubungan. Arus data yang mengalir ditentukan dari hal pola hubungan yang dapat berbeda sesuai dengan topologi jaringan tersebut.

Topologi merupakan suatu pola hubungan antar terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode akses dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.

2. Unsur dan Klasifikasi Topologi Jaringan

Seperti yang dijelaskan di atas, topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu:

1. node

2. link

3. station

Secara umum topologi dapat dikategorikan menjadi 3:

1. Signal Topologies

Tata letak pada koneksi actual antar nodes pada sebuah jaringan, yang melalui jalur yang diambil sinyal ketika beinteraksi dengan nodes yang lain.

2. Logical Topologies

Logical Topologi secara definisi memiliki kemiripan dengan Signal Topologies. Definisi dari Logical Topology adalah jalur yang diambil oleh data, antar nodes dalam jaringan. Sedangkan pada signal topologies didasarkan pada sinyal.

3. Physical Topologies

Tata letak nodes dari sebuah jaringan dan hubungan yang terjadi secara actual(fisik) di antaranya. Misalkan layout dari kabel ,lokasi dari nodes, dan interkoneksi antara nodes dengan kabel pada jaringan.

Physical Topologies diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk topologi, yaitu :

1. Point to Point (Titik ke titik)

2. Star Network (Jaringan Bintang)

3. Ring Network (Jaringan Cincin)

4. Mesh Network

5. Tree Network (Jaringan Pohon)



2.1 Point to Point (Titik ke titik)

Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.


Gambar 1 Ilustrasi Topologi Jaringan Pont to Point


Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.



Gambar 2 Ilustrasi hubungan antar CPU dan Terminal pada topologi Point to Point

1.1 Kelebihan Tipologi Point to Point

• Mudah menghubungkan antar komputer

• Membutuhkan kabel yang lebih pendek daripada tipologi Star Network.


1.2 Kekurangan Tipologi Point to Point

• Seluruh jaringan akan mati bila kabel sambungan pada kabel utama terputus

• Sulit mencari dan memperbaiki kerusakan bila terjadi gangguan pada jaringan

• Tidak mungkin dimplementasikan pada jaringan yang terdiri dari banyak computer.


2.2 Star Network (Jaringan Bintang)

Tipe topologi jaringan dimana setiap nodes dalam jaringan terhubung dengan node pusat dengan hubungan point to point. Semua data yang ditransmisikan ke nodes dalam network selalu ditransmisikan ke node pusat yang kemudian ditransmisikan ke nodes di dalam jaringan, walupun node pusat mungkin juga sebuah titik koneksi biasa tanpa ada perangkat aktif untuk mengulang sinyal.

Sebuah koneksi point to point kadang dikategorikan sebagai bagian khusus dari topologi star. Maka dari itu jenis jaringan terkecil dari topologi star network akan terdiri dari sebuah koneksi point to point ke node kedua yang diatur oleh hub. Berdasarkan hal tersebut, tipe jaringan terkecil berikutnya dari topologi star network terdiri dari satu node pusat yaitu hub dengan dua koneksi yang terpisah ke dua nodes cabang.

Walaupun kebanyakan jaringan yang didasarkan pada tipologi ini memerlukan penggunaan hub sebagai node pusat, namun masih ada kemungkinan untuk mengimplementasikan sebuah jaringan yang didasarkan pada tipologi star dengan menggunakan sebuah computer atau bahkan titik koneksi biasa sebagai hub atau node pusat.


2.2.1 Extended Star

Sebuah tipe tipologi jaringan dimana jaringan yang didasarkan tipologi bintang memiliki lebih dari satu hub/repeater antar nodes cabang dengan node pusat. Repeaters digunakan untuk memperluas jarak maksimum transmisi koneksi point to point antara nodes dengan node pusat yang didukung oleh tenaga transmitter dari node pusat.


2.2.2 Distributed Star:

Tipologi ini terbentuk dari jaringan mandiri yang didasarkan pada tipologi jaringan bintang yang terhubung secara linier.

Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu.

Gambar 3 Ilustrasi Topologi Jaringan Star Network

Model jaringan bintang ini relative sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.


Gambar 4 Unsur dalam Tipologi Star Network

Topologi ini dirancang dengan setiap node (file server, workstation, dan periferal) terhubung secara langsung ke sambungan(hub) jaringan pusat atau disebut juga concentrator. (Lihat gambar di atas).

Data pada sebuah jaringan bintang selalu melalui hub atau concentrator sebelum menuju sasaran. Hub atau concentrator mengatur dan mengelola seluruh jaringan. Selain itu, hub juga dapat berperan sebagai repeater untuk data flow. Konfigurasi semacam ini biasanya memakai kabel twisted pair. Selain itu bisa juga memakai kabel coaxial ataupun kabel fiber optik.

2.2.3 Kelebihan Tipologi Star Network

• Mudah diaplikasikan

• Jaringan tidak mudah terganggu oleh adanya koneksi baru maupun saat adanya computer yang tidak disambung

• Mudah mendeteksi gangguan pada jaringan.

2.2.4 Kekurangan Tipologi Star Network

• Memerlukan kabel yang lebih panjang

• Jika hub/concentrator gagal berfungsi maka semua jaringan akan terputus

• Lebih mahal dengan adanya concentrator



Peralatan Yang Digunakan dalam Tipologi Ring Network

Jenis NIC 

Ethernet Card, LocalTalk


Kabel

Twisted Pair, Fiber Optic

Connector

RJ-45, ST Connector, SC Connector

Protokol

Ethernet, LocalTalk

Hub/Switch 

10Base 8 ports , 10Base 16ports , Ethernet Hub/Switch 8 ports , Ethernet Hub/Switch 16 ports



2.3 Ring Network (Jaringan Cincin)


Topologi Bintang merupakan topologi yang tertua, ia diperkenalkan dengan penyesuaian analog dan digital yang digunakan dalam sistem telefon.

Sesuai dengan namanya, strukturnya berbentuk seperti bintang. Perangkat yang biasa digunakan untuk topologi ini ialah hub. Tipologi jaringan ini memiliki struktur dengan setiap nodes dalam jaringan terhubung dengan kedua nodes yang lain di jaringan dan dengan node pertama dan terakhir saling terhubung satu sama lain, membentuk cincin. Semua data yang ditransmisikan di antara nodes dalam jaringan berjalan dari satu node ke node berikutnya dengan pola sirkuler dan data umumnya lompat sacara searah.

Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.

Gambar 5 Struktur Topologi Jaringan Ring Network

Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju.


Gambar 6 Arah aliran data dalam Ring Network

Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.

Dual ring

Tipe tipologi jaringan dengan masing-masing nodes jaringan terhubungan dengan dua nodes yang lain dari jarigan dengan dua koneksi pada pada masing-masing nodes, dan antara node pertama dan terakhir terhubung satu sama lain dengan dua koneksi, membentuk double ring. Aliran data saling berlawanan dia antara keduanya, walaupun, umumnya hanya satu dari dua cincin yang membawa data dalam keadaan normal. Dan kedua ringa tersebut independent kecuali bila ada kerusakan pada salah satu cincin pada suatu waktu kedua cincin disatukan.untuk melangsungkan aliran data menggunakan segmen pada ring kedua untuk mengatasi kerusakan pada ring utama.






2.3.1 Kelebihan Tipologi Star Network


• Kecepatan aliran data


• Mampu melayani lalu-lintas data yang padat


• Waktu yang diperlukan dalam mengakses data optimal


• Komunikasi antar terminal mudah


• Tidak terjadi data-collision






2.3.2 Kekurangan Tipologi Star Network


• Memerlukan kabel yang lebih panjang


• Jika kabel utama bermasalah maka semua jaringan akan terputus


• Penambahan dan pengurangan terminal sukar dilakukan.








Peralatan Yang Digunakan dalam topologi Ring Network



Jenis NIC


Token-Ring Card



Kabel


Twisted Pair



Connector


RJ-45



Protokol


Token Ring



Alat lain


MAU (Multistation Access Unit) untuk menghantar data melalui


cincin.







2.4 Mess Network


Tipologi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :






2.4.1 Full


Jenis topology jaringan dimana masing-masing nodes dari jaringan terhubung dengan nodes lain dalam jaringan dengan hubungan point to point. Ini membuat semakin mungkin dari data untuk ditransmisikan dari setiap node tunggal.


Fully connected mesh topology ini secara umum terlalu mahal dan rumit untuk diterapkan. Walapun topologi ini digunakan ketika hanya ada sejumlah nodes untuk saling berhubungan.


Di fully connected network terdiri dari banyak n nodes , terdapat p=n(n-1)/2 direct paths atau cabang. Dengan p adalah jumlah cabang dalam jaringan.






2.4.2 Partial


Jenis topologi jaringan dimana beberapa nodes dari jaringan yang terhubung dengan lebih dari satu nodes dengan koneksi point to point. Hal tersebut memungkin kita mengambil manfaat yang diberikan oleh physical fully connected mesh topology tanpa biaya dan kompleksitas diperlukan untuk sebuah koneksi antar node dalam jaringan.


2.5 Tree Network (Jaringan Pohon)










Gambar 7 Unsur Jaringan Tree Network






Topologi jaringan pohon memadukan karakteristik dari jaringan linier dan jaringan bintang. Jaringan ini terdiri kumpulan workstation berkonfigurasi dengan struktur bintang yang terhubung dengan kabel bus backbone. Jaringan pohon memungkinkan perluasan dari sub jaringan yang telah ada.










Gambar 8 Struktur Topologi Jaringan Tree Network






Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.














Gambar 9 Ilustrasi aliran data antar CPU






Keunggulan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.


2.5.1 Kelebihan Tipologi Tree Network


• Koneksi secara langsung (point to point) pada segmen jaringan tunggal


• Tipologi jaringan ini disupport oleh beberapa vendor hardware dan software.






2.5.2 Kekurangan Tipologi Tree Network


• Cakupan segmen jaringan tergantung dari jenis kabel yang digunakan.


• Jika jalur backbone putus, seluruh segmen jaringan akan putus


• Lebih sulit dimplementasikan dibandingkan dengan tipologi jaringan yang lain.






2.5.3 Aturan 5-4-3


Pertimbangan dalam membentuk jaringan bertipologi pohon dengan protokol Ethernet mengikuti aturan 5-4-3. Salah satu aspek dari Ethernet protocol mensyaratkan bahwa sinyal yang dikirim menjangkau setiap bagian jaringan dalam waktu waktu tertentu. Setiap ada sinyal yang melewati concentrator atau repeater membutuhkan alokasi waktu yang lebih lama. Sehingga aturan ini menyatakan bahwa di antara dua simpul jaringan hanya boleh ada maksimum 5 segmen jaringan yang terhubung dengan 4 repeater/concentrator. Kemudian, hanya boleh 3 dari segmen itu boleh disi dengan segmen jaringan yang baru jika dihubungan dengan kabel coaxial. Aturan ini dapat dilihat dengan contoh pada gambar 6..Namun aturan ini tidak berlaku pada protocol lain.






3. Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat diambil dari studi dalam tipologi jaringan adalah:


1. Mempelajari topologi jaringan merupakan hal yang penting untuk menjaga efektifitas jaringan, fleksibilitas dalam hal perluasan jaringan, aliran data, penanganan kerusakan jaringan, dsb.


2. Pertimbangan dalam memilih tipologi jaringan yang sesuai untuk diterapkan dititik beratkan pada 4 faktor :


a. Dana


Jaringan linear merupakan jaringan yang membutuhkan dana paling sedikit untuk diinstal, karena tidak membutuhkan hub atau concentrator


b. Panjang kabel yang dibutuhkan.


Jaringan linier menggunakan kabel paling pendek diantara semua tipologi.


c. Expansi Jaringan


Jaringan bintang merupakan jaringan yang fleksibel, mudah dalam memperluas jaringan, cukup dengan menambahkan lagi concentrator.


d. Tipe Kabel


Tipe kabel yang umum digunakan adalah kabel unshielded twisted pair yang biasa digunakan pada tipologi Jaringan bintang.














DAFTAR PUSTAKA






[1] Munir, Rinaldi. (2003). Diktat Kuliah IF2153 Matematika Diskrit.edisi keempat, Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung.


[2] http://fcit.coedu.usf.edu/.


[5] http://kuliah.dinus.ac.id/.


[3] http://myschoolnet.ppk.kpm.my/.


[4] Wikipedia





free download via ziddu (Ms. word) file tersebut telah dilengkapi dengan gambar

1 comment:

  1. Hi, i think that i saw you visited my weblog so i got here to
    go back the choose?.I am trying to in finding
    issues to improve my website!I assume its ok to use a few of your ideas!!


    Look into my web blog muscle atrophy

    ReplyDelete